Terlihat seorang wanita muda
Duduk termenung menemani senja
Sambil sedikit menyeka keringatnya
Dan mencoba hapuskan air mata
Dunia melihatnya tak setara
Tatapan benci dan hina jadi santapannya
Air mata menjadi sahabatnya
Ditambah senyum yang perlahan sirna
Hari demi hari pun dilaluinya
Walau dunia menuduhnya zina
Senyum mengambang jelas dalam wajahnya
Walau ada sedikit rasa duka
Hati kecil berkata
Untuk mendobrak semua yang ada
Namun diurungkan niatnya
Dan kembali mengurung luka
Walau dunia menumpukan masalah padanya
Tetap tawa kecil terdengar dari balik hatinya
Tatapan manja keluar dari matanya
Panjatan doa terpancar dalam mulutnya
Inilah calon penghuni surga
Yang tak mengindahkan masalah dunia
Namun memilih Allah sebagai sutradara hidupnya
Dan syaitan sebagai musuh abadinya
No comments:
Post a Comment